Ekonomi dan Keuangan

Setahun Kaltim Butuh 60 Ribu Ekor Sapi

Setahun Kaltim Butuh 60 Ribu Ekor Sapi Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim saat melakukan peninjauan ke peternakan sapi di Kaltim.(Foto ist)

SAMARINDA (9/4-2022)

                Kebutuhan  sapi di Kaltim terus meningkat, namun rata-rata setiap tahun diperlukan 60 ribu ekor.  Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Usaha Peternakan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi,  menyebutkan kebutuhan daging sapi sebagian besar didatangkan dari luar Kaltim

“Setiap tahunnya, Kaltim membutuhkan 60 ribu ekor sapi, untuk daging beku setara 40 ekor sapi, jadi Kaltim membutuhkan daging sapi setiap tahunnya untuk dikonsumsi sekitar  100 ekor sapi, sementara untuk kemampuan kita baru bisa memenuhi 25 persennya,” kata Igusti Made Jaya Ade belum lama ini di Loa Janan.

Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Kaltim, jelasnya, berbagai program  dilakukan, baik melakukan kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak seperti usaha penggemukkan sapi yang telah lakukan PT BSJ bersama puluhan kelompok ternak yang tersebar di semua daerah.

“Termasuk pemanfaatan lahan eks tambang bisa dipergunakan untuk sub sektor peternakan, karena di Kaltim sendiri banyak lahan pasca tambang yang nantinya bisa dipergunakan untuk peningkatan jumlah populasi ternak, sehingga Kaltim bisa swasembada daging sapi,” tandasnya. 

Pria yang akrab disapa Made ini mengakui peluang di sektor peternakan sangat besar, apalagi Kaltim sudah sah ditetapkan menjadi ibu kota negara (IKN) baru, dimana dampak adanya IKN tersebut tentu sangat luar biasa, dan diperkirakan kurang lebih 2,5 juta penduduk luar datang ke Kaltim, dan itu tentunya memerlukan konsumsi daging tidak sedikit.

“Kedatangan sekitar 2,5 juta penduduk luar ke Kaltim khususnya ke IKN, tentu kebutuhan akan ternak juga meningkat, termasuk daging ayam, telur dan susu, dan potensi-potensi tersebut harus kita pikirkan dari sekarang, bagaimana upaya kita untuk memenuhinya, peran serta semua pihak, bukan saja pemerintah tetapi juga swasta sangat diharapkan bisa berkontribusi dalam sub sektor peternakan,” bebernya.(SK08)

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020