Agama

Mabit di Muzdalifah Tidak Berdesakan, Bahkan Ada Kasur

Mabit di Muzdalifah Tidak Berdesakan, Bahkan Ada Kasur Foto kenangan ketika Syafranuddin - Pimpred Swara Kutim.com jalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah, Mina - Jamarat - Masjidil Haram - Mina saat menunaikan ibadah haji tahun 2018 lalu.

SANGATTA (20/7-2021)

Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaa haji tahun 2021 usai magrib  melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah. Perjalanan ke kawasan terhampar luas dan  berjarak 6 Km dari Arafah ini dijadikan tempat bermalam menunggu waktu melontar di Mina.

Sebanyak 60 ribu jamaah yang mewakili 150 negara itu, dibawa ke Muzdalifah menggunakan  bus. Tak heran, karena banyaknya bus perjalanan memerlukan waktu cukup lama meski  jika jalan kaki hanya memerlukan waktu paling lama 1 jam.

Keteranga yang diperoleh Swara Kutim.com, fasilitas di Muzdalifah lebih nyaman meski berada di alam terbuka. Setiap jamaah mendapat tempat berikut kasur denganb jarak sekitar 2 meter. Selain itu, jamaah dengan mudah mendapatkan batu kecil untuk melontar di Mina. “Jamaah haji akan berada di Mina hingga tengah malam, sebelumnya melaksanakan shalat Magrib dan Isya serta mengumpulkan batu untuk melontar di Mina,” terang Haji Hasibuan melalui vlognya.

Haji Muhammad Sofi AW dalam vlognya menyebutkan fasilitas di Muzdalifah lebih bagus setara dengan biaya yang dibayarkan. “Memang jauh berbeda dengan jika musim haji selama ini dimana jamaah akan berdesakan dan beristirahat sejenak menggunakan alas ala kadarnya bahkan kardus, sementara saat ini ada kasur, bantal bahkan selimut,” terangnya.

Catatan Syafranuddin - Pimpred Swara Kutim.com ketika menunaikan ibadah haji pada tahu 2018 lalu, jarak antara Muzdalifah dengan Mina serta  lokasi pelontaran kurang lebih sama dengan Muzdalifah dengan Arafah. Pada saat musim haji, paling tidak ada 3 juta jamaah sehingga jalan menjadi macet  dan memerlukan pengaturan lebih baik dan aman sehingga tidak terjadi musibah. Namun bagi jamaah yang jalan kaki, setelah pukul 01.00 bisa melontar  jumrah Aqabah setelah itu bertahalul. Dengan waktu luang yang banyak, jamaah haji bisa shalat subuh dan shalat Idul Adha di Masjidil Haram yang berjarak sekitar 10 Km dari jamaraat. Sedangkan jamaah yang menggunakan bus, mereka tidak bisa karena perjalanan dari Aafah ke Mina memerlukan waktu  berjam-jam.(SK01)


editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020