SANGATTA (21/3-2022)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) tak mengira, banjir yang terjadi sejak
Sabtu (21/3) lalu, besar. Tidak saja banyak menenggelamkan rumah warga masyarakat,
banjir yang di luar perkiraan ini menyebabkan sekitar 25 ribu orang, kelimpungan
mencari tempat aman.
Bupati Kutim Ardiasnyah Sulaiman tak menapik, jika Pemkab Kutim tidak ada
persiapan karena siklus banjir besar selama ini. “Benar, sejak saya di Kutim ini,
banjir kali ini paling besar. Disisi lain, Pemkab belum ada persiapan matang
karena berbagai hal,” akunya.
Bercermin kasus Gunung Berapi, diakuinya ada gejala yang bisa dianalisis
sehingga pemerintah dapat menetapkan statusnya. “Banjir ini jadi pelajaran penting, kedepan kita semua
apakah aparat Pemkab maupun masyarakat wajib waspada jika terjadi hujan lebat
dan keadaan bulan apakah purnama atau tidak karena beberapa kali jika hujan dan
air laut kawasan tertentu selalu banjir seperti Sangatta Selatan dan Kampung Kajang,” sebut Ardiansyah.
Pemkab Kutim, lanjut Ardiansyah, menetapkan kondisi darurat selama 14 hari dengan meminta dukungan Pemprov Kaltim melalui
BPBD dan Dinas Sosial Kaltim ikut membantu BPBD dan Dinsos Kutim dalam membantu
masyarakat.
“Beberapa Posko sudah koordinasi dengan BPBD diantaranya Posko
Masjid Agung, Swarga Bara, SMK, Gedung
Muhammadiyah, dan beberapa posko lainnya. Sementara untuk
posko di Sangatta Selatan, informasi
Camat Sangatta Selatan tercatat tujuh lokasi,” jelasnya seraya menyebutkan melalui masing-masing Posko
berusaha maksimal membantu masyarakat.
Terkait kebutuhan masing-masing Posko, Ardiansyah yang tak mengenal lelah
terus melakukan pemantauan serta ikut membagikan bantuan, mengakui
masing-masing Posko memerlukan makanan siap saji. “kita berharap sumbangan dari masyarakat yang
mampu dan tiadk terkena bnanjir,
bisa menyalurkan bantuannya,” imbuhnya.
Menyinggung dapur umum di setiap Posko, ia mengakui terbatas yakni maksimal
bisa menyajikan 30 porsi. Untuk meringan beban masing-masing Posko, ia meminta
bantuan TNI, Polri termasuk Pemprov Kaltim. “Dibutuhkan alat masak banyak, namun yang tak kalah
penting, tukang masaknya serta
tenaga sukarelawan, untuk mengantar makanan pada warga yang membutuhkan.
Sebab, banyak juga sukarelawan, yang memang tidak bisa partisipasi, karena
rumah mereka juga terendam banjir,”
beber Ardiansyah seraya memuji kerelaan dan keihlasan sejumlah pihak yang ikut
membantu saudaranya yang terkena banjir.(SK04)
Berita Lainnya
giliran siswa sekolah mahkotaKelir kunjungi DPK Kaltim
SAMARINDA(19/11) Minat anak-anak sekolah untuk berkunjung ke unitlayanan perpustakaan daerah kaltim ....
- penulis@HQ
- 19 Nov 2024
- 8
Pemprov Kaltim Tunda Semua Kegiatan Selama Masa PPKM
SAMARINDA (12/7-2021)Pemerintah Provinsi (Pemprov) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka ....
- editor@ivan
- 12 Jul 2021
- 398
Korban Corona Terus Berjatuhan, Tenaga Nakes Kelelahan
SAMARINDA (18/7-2021)Tenaga kesehatan (Nakes) yang terlibat menangani pasien Covid 19 mulai kelelaha ....
- editor@ivan
- 18 Jul 2021
- 592
Gubernur Tinjau Lokasi Banjir di Balikpapan
SAMARINDA (16/3-2022)Hujan yang terjadi diBalikpapan, menyebabkan sejumlah daerah terendam. Kabar du ....
- editor@ivan
- 16 Mar 2022
- 339
Wagub Hadi : Jangan Lalai, Ajak Warga Yang Belum Vaksin C19
SAMARINDA (24/7-2021)Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi berharap warga masyarakat yang belum mengiku ....
- editor@ivan
- 24 Jul 2021
- 424