Kalimantan Timur

Masuk Areal COP 26 Harus Lewati Pemeriksaan Super Ketat

Masuk Areal COP 26 Harus Lewati Pemeriksaan Super Ketat Bersama Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'kub dan Staf Khusus Gubernur Stepi Hakim saat berada di Areal COP 26 UNFCCC di Glasgow Inggris

SAMARINDA (11/11-2021)

               Memasuki areal COP 26 UNFCCC di Glasgow Inggris tak mudah, peserta yang bisa masuk adalah mereka yang sudah terdaftar ke panitia sejak beberapa bulan lalu. Peserta yang sudah terverifikasi oleh panitia diberi selembar surat yang dikenal dengan nama AL.

               Surat yang ditunggu-tunggu calon peserta atau pengunjung COP 26 UNFCCC ini dikirim paitia melalui email. Dengan AL, calon peserta baru bisa mendapat pelayanan visa jika dari luar Inggris selain itu untuk masuk areal COP 26.

               Demikian dengan delegasi Pemprov Kaltim yang dipimpin Gubernur Isran Noor, sebelum masuk areal yang luasnya lebih kurang dengan arean PRJ di Jakarta, terlebih dahulu melalui tes antigen Covid 19.

               Proses tes antigen cukup lama yakni harus mengisi formular melalui telepon petugas, setelah terdata hasilnya difoto. Untuk mencapai bangku tes, peserta harus antri beberapa menit baru menjalani proses pengambilan sampel. “Saat pengambilan sampel tes Covid 19, tamu melakukan sendiri bukan petugas seperti ketika melakukan tes covid di Indonesia,” terang Kari ADPIM Setda Kaltim, M Syafranuddin seraya menambahkan pengambilan sampel harus dilakukan lebih 5 detik.

               Setelah melalui tes, pengunjung diarahkan ke lantai dua untuk menunggu hasil. Jika hasilnya negative, boleh meneruskan perjalanan menuju pintu masuk pertama. Di pintu yang dijaga puluhan anggota Polisi ini, pengunjung wajib memperlihatkan Paspor dan Surat AL bagi yang belum mempunyai ID Card, sedangkan yang sudah cukup ID Card dan Paspor.

               Saat berada di ruang register, lanjut Syafranuddin, pengunjung terlebih dahulu melalui pemeriksaan dan  layaknya masuk ruang areal penerbangan. Semua laptop dan barang yang bisa menimbulkan bunyi termasuk sabuk wajib dibuka dan ditempatkan di baki khusus. “Prosesnya Panjang dan menuntut kesabaran, terlebih yang belum fasih berbahasa Inggris namun tidak perlu ragu karena petugasnya yang rata-rata berbada besar dengan ramah melayani semua tamu,” sebut Syafranuddin seraya menggambarkan dalam areal COP 26 UNFCCC terdapat ratusan negara dan ribuan orang yang sama-sama satu tujuan mensukseskan COP 26 UNFCCC yang berakhir Jumat (12/11) petang.(*/SK8)

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020