SAMARINDA (12/4-2022)
Ditariknya semua perizinan tambang
oleh Pemerintah Pusat termasuk tambang galian C seperti pasir, tanah, batu dan
kerikil bukan membuka lapangan kerja tetapi mempersulit warga masyarakat untuk
berusaha.
Jika selama ini urusan tambang
Galian C ditangani Provinsi bahkan lama
ditangani Pemkab dan Pemkot, meminimalisir
terjadi tambang illegal. Namun semenjak di alihkan ke pusat, para penambang
tetap saja beraktifitas meski terancama masuk hukuman penjara. “Masyarakat yang
selama ini sebagai pemiliki izin bersama pekerjanya tetap beraktifitas karena
untuk mengurus izin memerlukan waktu lama dengan biaya tidak sedikit,” ungkap
Gubernur Kaltim Isran Noor saat berdialog dengan Panja Illegal Mining Komisi VII
DPR-RI, Senin (11/4).
Dalam dialog yang dimulai pukul
14.15 WIB itu, Isran menyebutkan akibat pengalihan pemberian izin galian C,
menyebabkan banyak kerugian antara lain pendapatan negara, bertambahnya
pengangguran serta banyaknya warga masyarakat bermasalah dengan hukum karena
menambang tanpa izin.
Kondisi ini, ujar Isran harus
dicermati matang-matang karena yang
merasakan langsung adalah daerah. Didukung Gubernur Babel, Jabar, Kalbar,
Kalsel, Kalteng, Kaltara dan Gubernur Sultra serta Sekda
Sumsel termasuk sejumlah anggota Panja Illegal Mining, mantan Bupati Kutim ini menyebutkan akibat
sulitnya mendapatkan izin dari pemerintah pusat menyebabkan harga bahan
bangunan naik terutama pasir, tanah dan batu disisi lain di semua daerah banyak
terdapat.
Isran yang duduk bersebelahan dengan
Dirjen Minerba Kementrian ESDM, Ridwan Jamaluddin, berharap melalui Panja
Illegal Mining yang Diketuai Eddy Soeparno, UU Nomor 3 Tahun 2020 direvisi dengan
memberikan kewenangan gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat untuk
memberikan izin terhadap tambang galian C agar masyarakat bisa berusaha. “Daerah
bisa melakukan pembinaan dan pengawasan dengan melibatkan aparat yang ada,
sementara inspektur pertambangan yang dimiliki Kementrian ESDM juga terbatas. Masyarakat
yang selama ini memanfaatkan SDA harus dihadapkan dengan hukum, kasihan juga, nanti
banyak yang dihukum padahal mereka mencari nafkah untuk keluarganya,” ungkap
Isran.(SK012)
Berita Lainnya
Menteri KKP Diamankan KKP Sepulang Dari Amerika Serikat
JAKARTA (25/11-2020)Sepulang dari Amerika Serikat, Menteri Kelautan dan Perikanan RU, EP, Rabu (25/1 ....
- editor@ivan
- 25 Nov 2020
- 424
Pemerintah Pusat Perhatikan Kaltim, Jangan Hanya IKN
BALIKPAPAN (31/3-2022)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Pemerin ....
- editor@ivan
- 31 Mar 2022
- 291
Isran : Izin Tambang Cukup Camat Saja
SAMARINDA (27/4-2022) Demi memberi kesempatanberusaha, Gubernur Kaltim Isran Noorberharap izin galia ....
- editor@ivan
- 27 Apr 2022
- 732
2 Menteri Datang ke Kaltim
SAMARINDA (11/10-2021)Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berusaha memberikan dukunganmaksimal terh ....
- editor@ivan
- 11 Okt 2021
- 344
Bappenas Tidak Pernah Tunjuk Swasta Tangani Lahan di IKN
SAMARINDA (11/4-2021)Kementrian PPN / Bappenas Republik Indonesia (RI) mengingatkan Pemprov Kaltim, ....
- editor@ivan
- 11 Apr 2021
- 1016