Ekonomi dan Keuangan

Inflasi Kaltim Akibat Corona

Inflasi Kaltim Akibat Corona Pasar Induk Sangatta

SAMARINDA (8/11)

Asisten Perekonomian dan Pembangunan  Kaltim Abu Helmi mengakui  inflasi yang terjadi di Kaltim, disebabkan pandemi Covid-19. Wabah corona, sebutnya menyebabkan investor tidak berani berinvestasi.

 Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, terang pria yang akrab disapa Abu ini,  Kaltim mengalami deflasi  sepanjang Agustus sebesar 0,17 persen. Apabila dilihat secara tahunan  inflasi di Kaltim mencatat 0,62 persen dan secara tahun kelender sebesar 0,75 persen.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh tiga kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,99 persen  diikuti kelompok transportasi sebesar -0,45 persen dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,02 persen," kata Abu Helmi.

Disela-sela penyerahan penghargaan TPID  Award 2020  dan diskusi kreteria penilaian TPID di  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, belum lama ini, disebutkan kelompok lain yang  menunjukkan peningkatan indeks yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,21 persen,  kelompok pendidikan sebesar 0,20 persen,  kelompok lengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen.

"Sementara kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen, kelompok rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen,  kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,06 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen," bebernya.

Ia menambahkan Pemprov mengharapkan komitmen menjaga ekonomi antara pusat dan daerah harus terus terjaga untuk stabilitas harga sebagai pondasi pemulihan ekonomi. Serta mengupayakan transformasi digital dalam menghadapi era industri 4.0. "Kabupaten dan kota agar mendistribusikan anggaran sehingga terserap secepat mungkin,  agar perputaran  perekonomian di masyarakat tetap berjalan di masa pandemi Covid-19 ini," pesan Abu.(08)

.

redaksi

Penulis Sejak 01 Nov 2020