Kesehatan

Gedung Lavender RSU Dr KD Balikapan Bukti Keseriusan Pemprov Kaltim

Gedung Lavender RSU Dr KD Balikapan Bukti Keseriusan Pemprov Kaltim Direktur RSU Kanujoso Dajatiwibowo Balikpapan, dr Edy Iskandar,

BALIKPAPAN  (31/3-2022)

               Masyarakat Kaltim khsusnya pasien kanker, kini tidak lagi harus ke Jakarta untuk betrobat tetapi cukup ke RSU Dr Kanujoso Djatiwibowo (KD) Balikpapan, pasalnya di RSU milik Pemprov Kaltim ini sudah tersedia peralatan dan tenaga kesehatan yang memadai untuk pelayanan terhadap pasien kanker.

               Gedung Lavender yang merupakan gedung kanker terpadu, terang Direktur RSU KD, dr Edy Iskandar,  muali dibangun pada tahun 2019 dengan  menggunakan APBD Kaltim. Gedung tiga lantai yang berdiri megah di belakang RSU KD, pada tahap pertama menghabiskan anggaran Rp25 miliar lebih, sedangkan pada tahap dua di tahun 2020 sebesar Rp16,4 Miliar.

               Kepada Swara Kutim.com, dijelaskan untuk peralatan medis anggarannya disediakan pada tahun 2020 berupa pengadaan mesin akselerator linier  ataua Linac sebesar Rp25,8 M, kemudian CT Simulator sebesar Rp6,1 M. Pada tahun 2021, kembali dibeli Linac sebesar Rp29,6 M. “Linac bisa digunakan untuk mengarahkan sinar berenergi tinggi dari luar tubuh ke tumor yang berkembang di dalam tubuh. Dengan alat ini, terapi radiasi bisa diarahkan lebih fokus sehingga tak merusak jaringan yang masih normal,” terang Edy.

               Selain itu pada tahun 2022, dengan menggunakan APBD Kaltim, sedang dibeli alat  brakhterapi serta moulding. "Kami, kita semua berterimakasih kepada Bapak Gubernur yang begitu kuat komitmennya mendukung RSUD Kanujoso, sehingga bisa terwujud gedung dan peralatan radioterapi untuk pelayanan kanker," ucap Edi beberap menit menunggu kedatangan Gubernur Isran.

               Pusat layanan pasien  kanker yang dikelola RSU KD Balikpapan, pembangunannya tidak sembarangan namun terus menerus dikonsultasikan dengan RS Kanker Jakarta. Alhamdulillah, lanjut Edi, kini warga Kaltim tidak lagi harus ke luar daerah untuk mendapatkan pengobatan.

               Saat ini, pasien yang dilayani antara lain  dari Kutai Barat, Kutim, Bontang,  Mahakam Ulu dan Toraja. “Pasien yang dilayani selain orang dewesa juga anak-anak, khusus anak-anak disediakan tempat khusus yang terkesan bukan sebuah rumah sakit tetapi seperti taman bermain,” beber Edi seraya menyebutkan kedepan pasien bisa menggunakan BPJS kesehatan karena sedang dilakukan kerjasama anatra RSU KD dengan BPJS Kesehatan.(SK03)

 

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020