
SAMARINDA (25/4-2022)
Semangat
Otonomi Daerah (OTDA) terus digelorakan meski sejumlah urusan sudah kembali ke
pemerintah pusat. Harapan itu dilontarkan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra
Setda Kaltim, Deni Sutrisno , usai mengikut peringatan Hari Otonomi Daerah
(Otda) XXVI tahun 2022 di Kantor
Gubernur Kaltim, Senin (25/4).
Hari Otda, kata Deni, ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1996 karenanya dengan Hari Otda ke 26, hak kewenangan dan kewajiban daerah untuk
melaksanakan urusan rumah tangga daerahnya terus semakin meningkat.
Pria yang
kesehariannya Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Kaltim ini,
mengungkapkan ada tiga yang berlaku di pemerintahan Indonesia yakni urusan
absolut itu yang dipegang oleh pemerintah pusat, kemudian urusan konkuren
artinya yang dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang jumlahnya 32 urusan yang menjadi kewenangan daerah di samping juga ada
urusan pemerintahan umum.
“Urusan
pemerintahan umum yang menjadi kewenangan presiden, tentunya sinergi antara
pemerintah daerah dan pemerintah pusat terus semakin meningkat, termasuk antar
perangkat daerah dengan instansi vertikal di daerah yaitu kualitas otonomi
daerah harus semakin meningkat pula,†tandasnya.
Disebutkan,
otonomi daerah di Kaltim, berjalan baik
dimana Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Kaltim mencapai 76,88 berada 3 besar se Indonesia. “IPM menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan otonomi
daerah, selain itu, daya saing Kaltim nomor 4 di Indonesia, meskipun demikian tetap
diharapkan kewenangan daerah kualitasnya
terus ditingkatkan,†sebutnya.
Sementara Menteri
Dalam Negeri Tito Karnavian diwakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar
Diantoro dalam amanatnya menyebutkan peringatan Hari Otda XXVI tahun 2022 secara
khsuus mengusung tema Dengan Semangat Otonomi Daerah, Kita wujudkan ASN yang
proaktif dan berakhklak dengan membangun sinergi pusat dan daerah, dalam rangka
mewujudkan Indonesia Emas 2024 bertujuan mengajak semua pihak untuk refleksi dan kembali
memahami esensi filosofis ditetapkannya otonomi daerah yang sudah berjalan 26 tahun.
Secara
filosofis tujuan dilaksanakanannya otonomi daerah, lanjut Suhajar yakni mendelegasikan sebagian kewenangan, sebagian
urusan pemerintah pusat yang sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai
kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi yang dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan
pembangunan. “Intinya bagaimana rakyat Indonesia sejahtera,†tandasnya.(SK05)
Berita Lainnya

Sup Coba Kelabui Pedagang Karangan Dalam, Terancam 15 Tahun Penjara
SANGSTTA (28/12-2020)Mengira warga pedalaman tak mengerti mana uang palsu atau tidak , Sup alias Sup ....
- editor@ivan
- 28 Des 2020
- 499

Setahun Kaltim Butuh 60 Ribu Ekor Sapi
SAMARINDA(9/4-2022)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Kebut ....
- editor@ivan
- 09 Apr 2022
- 530

bus tidak Ada, jamaah terlantar di Musdalifah, jalan kaki ke MINA
sangatta (6/6)seperti diprediksi kekecauandalam pengelolaan jamaah haji indonesia terjadi menjelang ....
- editor@ivan
- 06 Jun 2025
- 52

Gubernur Ingatkan Pegawai Pemprov Dilarang Minta THR
SAMARINDA (23/4-2021)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Mencegah Tindak PidanaK ....
- editor@ivan
- 23 Apr 2022
- 469

Hukuman Aswan Tetap
SAMARINDA (10/6-2021)Pengadilan Tinggi (PT) Kaltim tidak hanya memperkuat hukuman bagi Ismunandar da ....
- editor@ivan
- 10 Jun 2021
- 978