Dalam Kasus Gratifikasi di Sulsel : KPK Tetapkan NA, ER dan AS
- editor@ivan
- 28 Feb 2021
- 490

JAKARTA (28/2-2021)
Gubernur Kalsel NA, akhirnya resmi mengenakan rompi jingga milik KPK. Pemakaian NA harta KPK ini, menandakan NA menjadi tersangka dalam kasus gratifikasi proyek infrastruktur di Sulsel tahun 2021.
Dalam jumpa persnya, Sabtu (28/2) dinihari tadi, Ketua KPK Firli Bahuri menceritakan kronoligis keterlibatan NA dan sejumlah warga Sulsel ini. Namun dari sederet nama yang sempat diamankan hanya 3 orang yang dinyatakan sebagai tersangka yakni NA – Gubernur Sulsel, kemudian ER – Sekretaris Dinas PUTR Sulsel serta AS – Direktur PT Agung Perdana Bulukumba.
Kesemua tersangka selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 27 Februari sampai dengan 18 Maret. NA, disebutkan diamankan di rumah jabatan Gubernur Sulsel sementara ER dan AS saat melakukan transaksi. “Tersangka diamankan di tahan rumah tahanan terpisah,†terang Firli.
Sebelum diamankan di rutan, NA, ER dan AS menjalani pemeriksaan kesehatannya terutama terkait Covid 19.
Sebelumnya, Firli menyebutkan Jumat (26/2) pukul 23.00 Wita KPK mengamankan AS saat dalam perjalanan menuju Bulukumba, setelah itu ER beserta uang dalam koper sekitar Rp 2 miliar turut diamankan KPK di rumah dinasnya. NA diduga juga menerima uang dari kontraktor lain diantaranya sebesar Rp 200 juta pada akhir 2020.
Kemudian, orang nomor satu di Sulsel ini, juga diduga menerima uang pada pertengahan Februari 2021 melalui SB sebesar Rp 1 miliar. "Awal Februari 2021, NA melalui SB menerima uang Rp 2,2 miliar," terang Firli.
Gubernur NA dan ER, lanjut Ferli disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sementara AS disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.(sK012)
Berita Lainnya

Terima Kasih Gubernur, Berau Sudah Diajak ke COP 26 UNFCCC
LONDON(13/11-2021) Bupati Berau Sri Juniarsihbersyukur bisa menjadi bagian dari delegasi Kaltim di C ....
- editor@ivan
- 13 Nov 2021
- 492

Tingkatkan Layanan Konsultasi Kesehatan, dr Leni Luncurkan Program SIASAT
SAMARINDA (26/2-2021)Dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat terutama ASN Pemprov dan keluarga ....
- editor@ivan
- 26 Feb 2021
- 1480

tips melaksanaka haji (12):pakai masker jika ke tempat umum
Sebelum wukuf jaga kesehatan,pakai masker jika ke tempat umum.makkah merupakan tempat pertemuanumat ....
- editor@ivan
- 11 Mei 2025
- 39

PT KC Belum Lengkap Laporkan Keberadaan TKA Asal China
SANGATTA (23/1-2021)Dugaan adanya pekerja asing dari China di areal pembangunan pabrik semen yang ki ....
- editor@ivan
- 23 Jan 2021
- 1069

Kutim Antisipasi Karhutla
SANGATTA (8/2-2021)Mewasdapai terjadinya kebakartan lahan dan hutan (Karhutla) di Kutim, pemkab bers ....
- editor@ivan
- 08 Feb 2021
- 470