SAMARINDA (14/4-2022)
Disela-sela
kesibukannya sebagai Sekda Kaltim, Sri Wahyuni menyempatkan untuk berkunjung ke
sejumlah OPD Pemprov Kaltim. Setelah bertandang ke Dinas Perindagkop Kaltim,
mantan Kadis Pariwisata Kaltim, Kamis (14/4) menyambangi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Dikbud) Kaltim.
Kunjungan
usai mengikuti pendidikan di Lemhanas secara daring, dilakukan Sri-sapaan akrab
wanita pertama Sekda Kaltim, bertujuan untuk meningkatkan silahturahmi serta
mengetahui sejauh mana program yang dilaksanan Dikbud dalam mendukung visi misi
pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi.
Setiba di Dikbud Kaltim,
Sri disambut Kadisdikbud Anwar Sanusi, Sekretaris Sofia Rahmi,
berserta pejabat dan pegawia linnya
termasuk serta Kepala Badan Pengelola
Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) Iman Hidayat.
“Kita ingin setiap kegiatan yang dilakukan
itu adalah benar-benar merealisasikan target indikator kinerja. Jadi siapapun
yang ada di dinas, mau itu pejabat struktural sampai outsourcing yang berkenaan
kegiatan sebelum merencanakan harus tahu
indikator kinerjanya apa, dan bisa menterjemahkan indikator kinerjanya apa,”
kata Sri Wahyuni selain menambahkan
terkait tertib administrasi menjadi hal terpenting.
Poin kedua, lanjut
dia, yakni urusan pendidikan dimana akan
dibentuk tim gugus tugas yang memetakan berapa potensi lulusan SMA dan SMK di
Kaltim, lalu dipetakan juga berapa kebutuhan di pasar industri. “Apakah link
and match nya sudah ketemu, apakah jurusan itu perlu ditambah, dikurangi atau
ada jurusan baru yang belum kita punya tapi pasar industri membutuhkan seperti
jurusan multimedia yang saat ini sedang tren,” papar lulusan terbaik Diklat
Pimpinan Tingkat I Nasional ini.
Lalu, hal ketiga,
ia menyebutkan hal kebudayaan dimana Kaltim dikenal bukan hanya
SDA tetapi juga budayanya. Saat ini
pendulumnya sudah kembali ke Kaltim. Dari kerajaan Hindu tertua, pusat dari
jaman pra sejarah ke sejarah. Kenapa? Karena sudah mengenal tulisan. Dan
sekarang kembali lagi kesini dengan adanya ibu kota negara (IKN) Nusantara.
“Nah itu budayanya
harus kita angkat, salah satunya Museum Mulawarman. Kita berharap kedepan
Museum Mulawarman bisa mendapatkan perhatian lebih sehingga benar-benar menjadi
museum hidup dan setiap pengunjung yang datang akan terkenang dan punya memori
bahwa inilah gambaran Kesulatanan Kutai tempo dulu,” harap mantan Kadis
Pariwisata Kukar dan Kaltim ini.
Terkait Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) diakuinya akan diperluas peruntukkannya, selain pelajar
juga ada pekerja sektor jasa produktif. Namun, perlu dilakukan evaluasi dan
kajian mendalam agar BKT benar-benar memberikan manfaat. “Ada pelaku ekonomi
kreatif, perkoperasian dan welding. Kenapa kita memerlukan itu, karena ketika
mereka memiliki kompetensi, mereka bisa bekerja dimana saja terlebih Kaltim
telah menjadi lokasi perpindahan IKN. Nah, Ketika mereka bisa bekerja, mereka juga bisa
menarik atau membuka lapangan kerja
baru,” bebernya.(SK05)
Berita Lainnya
Mendadak, Pegawai PN Sangatta Jalani Tes Urin
SANGATTA (9/11)Rawan dengan penyalahgunaan Narkoba, terlebih Pengadilan Negeri (PN) Sangatta yang ke ....
- editor@ivan
- 09 Nov 2020
- 452
Berkat KUD, PADES Tepian Langsat Capai Rp600 Juta
SANGATTA (27/11-2020)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Men ....
- editor@ivan
- 27 Nov 2020
- 684
Limar Mulai Terangi Warga Prangat Baru
MARANGKAYU (4/11-2021)Program PeneranganListrik Mandiri Rakyat (Limar) yang digagas nbsp;Ujang Koswa ....
- editor@ivan
- 04 Nov 2021
- 349
Diddy : Jabatan Struktural Pemprov Kaltim Bertahap Dihapus
SAMARINDA (15/4-2022)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Sec ....
- editor@ivan
- 15 Apr 2022
- 336
Bappenas Tidak Pernah Tunjuk Swasta Tangani Lahan di IKN
SAMARINDA (11/4-2021)Kementrian PPN / Bappenas Republik Indonesia (RI) mengingatkan Pemprov Kaltim, ....
- editor@ivan
- 11 Apr 2021
- 954