Kutai Timur

Catatan ke Turki (8) : Stasiun KRL Terbuka, Penumpang Tetap Lewat Pintu

Catatan ke Turki (8) : Stasiun KRL Terbuka, Penumpang Tetap Lewat Pintu Catatan ke Turki (8) : Stasiun KRL Terbuka, Penumpang Tetap Lewat Pintu

OBYEK wisata di Turki, punya daya tarik tersendiri, dan menelusuri obyek wisata di negara Presiden Reccep Tayyip Erdogan terutama di Istanbul tak susah karena sarana transportasinya tersedia banyak, mudah serta murah.

               Namun paling mudah adalah menggunakan kereta api listrik, pasalnya moda transportasi ini tersedia hampir 24 jam dan keberangkatannya di setiap stasiun tidak lebih 10 menit. Dengan bermodalkan sebuah kartu transportasi warna merah seharga Rp20 ribu yang saya beli di sebuah kedai, akhirnya saya bisa menjajal Kota Istanbul boleh dikata dari ujung ke ujung tanpa mengeluarkan uang lebih banyak.

               Kereta api listrik yang hilir mudik di jantung Istanbul ini tidak saja dijajal warga Turki yang memang menggunakan KRL untuk kerja atau keperluan lainnya, tetapi wisatawan. Tak heran di setiap stasiun, tampak banyak wisatawan yang antri dengan sabar menanti KRL yang terbagi beberapa warna seperti merah, hijau dan biru sesuai rute.

               Nah jika ingin berpindah rute, sebaiknya tidak usah keluar stasiun cukup menunggu kereta selanjutnya. Karena untuk masuk stasiun, penumpang harus melalui mesin pemindai kartu sehingga saldo di kartu bisa berkurang.

               Menariknya, setiap stasiun hanya ada satu orang petugas yang siap membantu jika ada penumpang kesulitan. Kalaupun saldo kartu tak cukup, tidak harus panik karena di sekitar stasiun ada mesin pengisi saldo.

               Yang membuat saya kaget, stasiun KRL di Istanbul tak sama yang ada di Jakarta dimana tertutup sehingga penumpang tak bisa leluasa masuk jika tidak masuk pintu otomatis. Sementara di Istanbul, terbuka lebar. Penumpang bisa saja masuk bebas tanpa harus melewati mesin pintu,  namun saya amati tak satupun ada penumpang yang memanfaatkan. “Ada yang mengawasi, kalau  nggak jujur nanti yang mengawasi akan menghukumnya,” ucap seorang warga Istanbul ketika saya tanya kenapa orang-orang masuk stasiun tetap melewati pintu meski jalan lain terbuka lebar dan tidak diawasi.

               Melihat kejujuran penumpang di Istanbul ini, membuat saya berdecak kagum, Sayapun langsung ingat KRL di Jakarta yang melayani Jakarta – Depok, Bekasi hingga Bogor yang kerap penuh sesak.(bersambung/syafranuddin)

              

              

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020