Kesehatan

waw ngeri 169 remaja di kutim terpapar HIV Aids

waw ngeri 169 remaja di kutim terpapar HIV Aids ayo stop penyebaran HiV AIDS

Sangatta, swara kutim.com

Orang tua di Kutim kudu sadar dengan tidak membiarkan putra putrinya terlibat pergaulan bebas, pasalnya saat ini di kabupeten pemekaran kukar ini terdapat 199 kasus baru penderita hiv aids, sementara yang terdata ada 500 orang namun yang mengkgerkan terdapat 169 orang remaja.

Kondisi ini membuat Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meningkatkan sosialisasi penyakit yang belum ada obatnya ini. Sementara virusnya akan menyerang daya tubuh manusia ni.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kutim, Muhammad Yusuf menerangkan Saat ini terdapat 99 kasus baru, sedangkan kasus lama ada sekitar 500 orang, dan yang mengkagetkan ada remaja usia 14-20 tahun sebanyak  169 orang,” terangnya

Penambahan jumlah penderita hiv aids ini, ujar yusuf. menjadi perhatian serius KPAD Kutim untuk meningkatkan pengetahuan dan wasapada terhadap penyakit menular yan dapat menyebabkan kematian ini.

Gejala meningkatnya remaja terkena hiv aids, membuat kpad kutim intens menggelar sosialisasi kepada kaum remaja          ‘’masa remaja harus memahami terkait pendidikan reproduksi sehingga seharusnya sudah memiliki bekal terkait Penyakit Menular Seksual.  ( pms).

Yusuf mengakui terpaparnya seseorang hiv aids tidak semuanyanya karena seks tetaoi bsa karena tranfunsi darah, penyalhaggunaan narkoba terutama jarum suntik yg dipakai bergantian.

Kepada orang tua, yusuf berpesan untuk selalu melakukan pembinaan kepada anak-anakny a terutama usia remaja.  “perhatin orang tua dan masyarakat dibutuhkan untuk menghindari remaja  kutim terhindar dari berbagai masalah termasuk pergaulan bebas”imbunya.

Kepada pasien dan keluarga terpapar hiv aids, ia  mengimbau tidak malu menerima pengobatan meskipun tidak bisa disembuhkan 100 persen.     “Orang dengan HIV/AIDS bisa beraktifitas seperti layaknya masyarakat pada umumnya. Termasuk bekerja dan memiliki keluarga. Tapi yang terpenting adalah rutin menjalankan pengobatan meski tidak bisa disembuhkan,” pesannya.(sdn)

 

penulis@HQ

Penulis Sejak 07 Mar 2022