Reskrim Kutim Kembali Bongkar Penyimpangan BBM Subsidi, 2 Orang Diamankan di Bengalon
- editor@ivan
- 06 Apr 2022
- 457

SANGATTA (6/4-2022)
Dugaan praktik pengetapan BBM subsidi di sejumlah
SPBU di Kutim akhirnya barhasil dibongkar Reskrim Polres Kutim. Kasus pengamanan T (58) warga
Bengalon belum lama ini, membuktikan ribuan liter BBM terutama solar mengalir
deras ke berbagai pihak termasuk beberapa perushaan yang seharusnya menggunakan
solar non subsidi.
Kasat Resktrim Polres Kutim
Iptu I Made Jata Wiranegara menerangkan
selain mengamankan T, timnya juga mengamankan
A (32). “Kedua tersangka penimbunan solar di Desa Sepaso Induk Kecamatan Bengalon, terjadi di kediaman T. Diman dari kedua tersangka diamankan
solar sebanyak 800 liter. Solar tersebut ditampung dalam tangki, yang
dilengkapi dengan pompa alkon, untuk menaikkan solar dari drum yang berada dalam mobil sekembalinya dari
SPBU,†terang Iptu I Made Jata.
Mewakili Kapolres Kutim, ia menyebutkan dari olah
TKP, T diduga kuat sebagai sudah lama bergelut pengetapan BBM. Di TKP, ujar I
Made Jata, ditemukan berbagai fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk melakukan penimbunan BBM seperti ada
tangki penimbunan dengan kapasitas 2000 liter, mobil serta drum
modifikasi dilengkap dengan pompa.
“Mereka ini kami tangkap atas
laporan dari masyarakat. Tim unit Tipiter melakukan penyelidikan dan membuntuti
mobil tersangka yang membawa lima drum bertuliskan Pertamina. Benar saja ada
tempat penampungan yang mereka sediakan bisa menampung sekitar dua ribu liter.
Saat itu kami langsung amankan dengan
barang bukti yang ada,†jelas Made.
Dijelaskan, T
dan A kedua punya peran
tersendiri, T sebagai pemilik usaha sementara A sebagai sopir
yang bolak balik ke SPBU mengambil solar menggunakan mobil double cabin Ford
Ranger bernomor polisi (Nopol) KT 8457 MB. “Mereka ini tergolong berani sebab mobil tersebut tak dimodifikasi, STNKnya juga telah mati sejak tahun 2017 saat mengangkut BBM, akan kelihatan dengan
jelas,†beber Made seraya tersenyum.
Saat
diperiksa, T dan A mengaku solar subsidi itu dijual kembali ke masyarakat secara eceran dengan harga menjual Rp 8.000 perliter sementara di SPBU Rp 5.150 sehingga ada selisih Rp2.850 perliter.
Terhadap
perbuatan A dan T, Polres Kutim membidik dengan Pasal 55 Undang Undang
Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang ancaman hukuman penjaranya selama enam tahun.(SK03)
Berita Lainnya

Bahrani : Vaksin Covid 19 Masih Dinati, Nakes Sudah Disiapkan
SANGATTA (26/12-2020)Seraya menanti kedatangan vaksin Corona, sejumlah tenaga medis dipersiapkan Din ....
- editor@ivan
- 26 Des 2020
- 456

Berkas dan 5 Pejabat Kutim Dilimpahkan
SANGATTA (1/11)Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penghujung Oktober lalu,nbsp; menuntaskan ....

Hari ini, 2 Penyuap Pejabat Pemkab Kutim Divonis
SAMARINDA (30/11-2020)Dua terdakwa penyuap pejabat Pemkab Kutim yakni AMY dan DA, hari ini dijadwalk ....
- editor@ivan
- 30 Nov 2020
- 506

Bersama FCPF-CF, Biro Humas Kaltim Kirim Wartawan ke Kubar
SAMARINDA (11/12-2020)Sejumlah wartawan diberangkatkanBiro Humas Kaltim untuk mengikuti kunjungan ke ....
- editor@ivan
- 11 Des 2020
- 449

CALHAJ BALIKPAPAN SUDAH MASUK ASRAMA HAJI BATAKAN,
BALIKPAPAN (5/5)nbsp;marhabannbsp;calon hajinbsp; kaltim semoga menjadihaji mabrur, kalimat yang mem ....
- editor@ivan
- 05 Mei 2025
- 25