Ekonomi dan Keuangan

Pengoperasian KEK Maloy Terkendala Lembaga Pengelola

Pengoperasian KEK Maloy Terkendala Lembaga Pengelola Pusat perkantoran KEK Maloy di Kaliorang Kutai Timur

SANGATTA (7/4-2022)

Agar  pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) tidak sia-sia, Pemkab Kutim menargetkan sebelum bulan Mei 2022 sudah beroperasi. Tertundanya pengoperasian KEK MBTK, ujar Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, akibat banyak hal yang harus satu persatu diselesaikan dengan harapan apa yang dicanangkan bisa terwujud.

Ardiansyah tak membantah ketika ditanya wartawan, jika KEK Maloy dicabut statusnya jika tidak bisa beroperasi sebelum Mei mendatang. KEK MBTK sudah ada  sanksinya yakni kalau tidak dioperasikan bulan Mei. Status sebagai KEK, akan dicabut. Karena itu, sebelum Mei diupayakan operasionalkan dengan mengandeng pihak-pihak yang terlibat,” bebernya.

Operasional, dimaksud Didi-sapaan Ardiansyah Sulaiman yakni  sudah ada kegiatan operasional meskipun belum maksimal terlebih sudah ada kantor, pelabuhan dan sejumlah perusahaan.  “Bahkan ada perusahan yang ingin memanfaatkan pelabuhan itu untuk bongkar muat. Karena itu, memang sudah harus operasonal untuk melayani kegiatan perusahaan yang sudah beraktifitas di KEK Maloy,” sebut Ardiansyah meski sempat  tidak yakin status KEK Maloy dicabut karea diresmikan Presiden Joko Widodo.

Menjawab pertanyaan wartawan, ia menerangkan saat ini  di KEK Maloy ada  PT Indonesia Plantation Synergy (IPS) dan PT Palma Serasi Internasional. Kedua perusahaan ini, akan membangun pabrik minnyak goreng. Selain itu,  ada  perusahan yang memanfaatkan pelabuhan Maloy.

“Kendala kita selama ini yakni kelembagaan Badan pengelola belum ada. Sehingga tidak tahu siapa yang menyambut investor yang akan masuk. Alhamdullilah, ada kepastian pengelolaannya dilakukan Perusda MBS Kaltim yang bekerjasama dengan Perusda Kutim,” terangnya.

Menurut Didi, infrastruktur di KEK Maloy, tak masalah seperti jalan sedang dibangun menggunakan dana  APBN, Kantor  sudah ada, Listrik sedang dibangun Sutet, Air bersih sudah dibangun Pemerintah Provinsi sejak beberapa tahun lalu.”KEK Maloy itu sebenarnya bisa dioperasikan meski belum maksimal, hanya kelembagaanya saja. Nanti jika sudah ada kelembagaannya seperti Badan Otorita IKN tentu akan lebih baik lagi pengelolaanya dan yang diharapkan lebih gencar promosi biar lebih banyak inevestor datang,” sebut Ardiansyah.

KEK MBTK diarahkan untuk menjadi pusat industri hilir kelapa sawit, mineral, gas, dan batubara. Pada tahun 2025, KEK Maloy ditargetkan dapat menarik investasi hingga Rp 34,3 triliun dan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 4,6 triliun per tahun (SK05)

 

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020