Membedah Dakwaan Kasus Gratifikasi Pejabat Kutim (2) : Kepala OPD, Pokir DPRD Kutim Jangan Diganggu
- editor@ivan
- 24 Nov 2020
- 603
TIM JPU KPK yang terdiri Ali Fikri, Ariawan Agustiartono, Zainal Abidin Siswhandono,Nur Haris Arhadi, Yoga Pratomo, Riniyati Karnasih Dan Yoyok Fiter Haiti Fewu, menyebutkan Ism dan EUF dibantu Mus selaku Kepala Bapenda Kutai Timur, Sur - Kepala BPKAD Kutai Timur dan AET - Kadis PU Kutai Timur, mencari dana operasional, caranya dengan menerima uang dari rekanan yang akan mendapatkan pekerjaan di Pemkab Kutai Timur.
Setelah mendapat arahan, Mus, Sur dan AET
segera melaksanakan tugas baru mereka yakni dengan menerima uang dan barang dari
rekanan yang akan mendapatkan kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan
Pemkab Kutai Timur Tahun Anggaran 2019
dan 2020 terutama dari anggaran Rp250 M yang sudah disiapkan Bapeda Kutim.
Meskib demikian, penggalanan dana ini
tidak langsung jadi, namun harus melalui rekanan khusus atau emas dalam arti
sudah dikenal seperti DA dan AMY. Dalam dakwaan Tim JPU KPK, disebutkan DA sebagai rekanan sudah dikenal
EUF sejak tahun 2017.
“Sekitar tahun 2017 bertempat di Kantor DPRD
Kabupaten Kutai Timur di Sangatta, Terdakwa UEF menerima kedatangan DA yang meminta bantuan penyelesaian
pembayaran proyek yang tersendat,”
ungkap tim JPUm KPK.
Dalam pertemuan itu, EUF bersedia membantu dan DA menyatakan
kesediaannya akan memberikan sejumlah uang dan barang untuk memenuhi kebutuhan
operasional EUF dalam bentuk commitment fee terkait pekerjaan-pekerjaan di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) EUF.
Kemudian
pada tahun 2018, DA bertemu Mus sebagai orang kepercayaan Ism dan EUF, dalam
pertemuan ini, DA bermaksud mendapatkan proyek Pemkab Kutim. Harapan DA,
disanggupi Mus dan diusahakan untuk proyek PL maupun lelang.
Keinginan
DA, diwujudkan pada awal tahun 2019
dimana EUF membuat daftar Pokok Pikiran (Pokir) yang berisi usulan kegiatan
proyek yang daftarnya dibuat Lina Wati – staf EUF di DPRD Kutim, daftar Pokir diserahkan kepada Ahmad Firdaus - Kasubbid
Pengkajian Pembangunan Daerah Kutim Bappeda Kutai Timur) untuk dimasukkan dalam daftar Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2019.
Di bulan Maret 2019, Bappeda mengeluarkan
daftar paket pekerjaan atau proyek TA 2019 untuk masing-masing OPD Pemkab Kutim
termasuk paket Pokir milik EUF. Agar, Pokir EUF aman, sebagai ketua DPRD Kutim,
EUF dalam rapat Paripurnan DPRD Kutim agar Kepala OPD tidak memotong anggaran yang berasal dari
Pokir Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur yang menurut Kepala Bappeda Kutim
Edwar Azran sebesar Rp265 M.(bersambung)
Berita Lainnya
Seraya Bershalawat, Isran Sematkan Tanda Jabatan ke Agus Tamtomo
SAMARINDA (9/1-2021)Ada pemadangan menarik ketika Gubernur Kaltim Isran Noor menyematkan tanda jabat ....
- editor@ivan
- 09 Jan 2021
- 466
Masuk Areal COP 26 Harus Lewati Pemeriksaan Super Ketat
SAMARINDA (11/11-2021) Memasukiareal COP 26 UNFCCC di Glasgow Inggris tak mudah, peserta yang bisa m ....
- editor@ivan
- 11 Nov 2021
- 391
Terus Naik Jumlah Penderita Covid 19 di Kaltim
SAMARINDA (10/7-2021)nbsp;Warga masyarakat yang terpapar Virus Corona tersu meningkat, kondisi ini m ....
- editor@ivan
- 10 Jul 2021
- 434
Terlibat Kampanye, Laporan Oknum Pegawai Pemkab Kutim Tetap Diproses
SANGATTA (17/12-2020)Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKP2) Kutai Timur (Kutim) memproses ....
- editor@ivan
- 17 Des 2020
- 793
Kadis KP Kutim Sesalkan, Usahakan Ada Perdamaian
SANGATTA (27/11-2020)Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Kutim, Ayub menyesalkan terjadi keribu ....
- editor@ivan
- 27 Nov 2020
- 516