SANGATTA (5/1-2021)

Komite Olahraga  Nasional Indonesia  (KONI) Kutai Timur (Kutim)  mulai was-was dengan alokasi  anggarannya, karena hingga Selasa (5/1), belum jelas berapa anggaran yang akan diterima tahun 2021 sementara proposal yang disampaikan sebesar  Rp30 miliar. 

Ketua KONI Kutim Heriansyah Masdar  menyebutkan meski APBD Kutim telah disetujui DPRD, namun belum ada  kejelasan anggaran yang akan diberikan Pemkab Kutim kepada KONI.   “Anggaran yang diusulkan karena banyak agenda yang akan dilaksanakan KONI Kutim, terutama  dalam rangka persiapan  menghadapi Porprov Kaltim di Berau yang akan dilaksanakan tahun depan,” terangnya.

Iapun menambahkan, ada agenda  tahun lalu yang tertunda yakni  Porkab.  Sementara agenda tahun ini adalah pembinaan cabor dalam menghadapi pra porprov.

Diakui, di pandemic Covod 19, Pemkab Kutim butuh angaran yang banyak untuk penanganannya, karenanya  KONI  tidak menuntut agar proposalnya dipenuhi semua namun  paling utama adalah anggaran untuk pra Porprov karena jika sampai tidak ikut pra Porprov konsekuensinya tidak bisa ikut  Porprov di Berau. “Karena itu, diharapkan anggarannya yang wajib  didukung Pemkab Kutim tahun in,” sebut Heri seraya menambahkan dana yang dibutuhkan Rp5 miliar.  

Hal sama dengan anggaran pembinaan untuk setiap Cabor diakuinya  wajib, namun yang utama untuk  pra Porprov karena dilaksanakan masing-masing Pengda yang kemungkinan dimulai Maret. 

“Dalam hitungan kami, untuk mengikuti pra Porprov ini, dibutuhkan anggaran Rp50-100 juta lebih. Yang besar itu cabor yang melibatkan banyak adlit, seperti bola. Makanya, dari 55 cabor, itu diperkirakan butuh dana Rp5 miliar,” jelasnya.(sK02)