Kutai Timur

Kementerian ESDM dan DPR-RI Bantu Nelayan di Sangatta Utara

Kementerian ESDM dan DPR-RI Bantu Nelayan di Sangatta Utara Penyerahan bantuan kepada nelayan di Sangatta Utara (Foto Humas Kutim)

SANGATTA (4/11)

                 Untuk membatu nelayan yang terkena dampak Covid 19, mendapat bantuan pemerintah. Bantuan  dari  berbagai program diberikan agar nelayan bisa tetap bertahan melawan gelombang corona, dan  diantara bantaun yang diberikan yakni  converter kit menangkap ikan diberikan Kementrian Energi dan SDN kepada nelayan ke nelayan di Sangatta.

Bantuan yang diserahkan melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setkab Kutim Suroto, diharapkan bisa membantu nelayan di Sangatta. Bersama Said Anjas – Anggota DPRD Kutim dan  Tenaga Ahli Kutim Odi Setiawan mewakili Rudi Mas’ud -  Anggota Komisi VII DPR RI dan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Piter Buyang, merupakan program kemitraan Kementerian ESDM dengan  Komisi VII DPR RI.

Pemkab Kutim, kata Suroto, mengapresiasi bantuan berupa alat konversi BBM ke BBG yang diberikan Kementrian ESDM dan DPR-RI, karena dapat membantu nelayan yang masih mengandalkan premium.  “Nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan, hasilnya  berdampak pula pada perekonomian nelayan yaitu dapat mengurangi biaya melaut bagi nelayan sampai dengan Rp 50 ribu per hari,” jelasnya.

Disebutkan,bantuan  gratis untuk para nelayan diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. “Jangan sampai diperjuabelikan karena ini merupakan bantuan pemerintah, karena  program ini merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan BBM. Sekaligus mengajak nelayan untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan,” ungkap Suroto.

Sementara itu,  Odi Setiawan menerangkan konversi BBM ke BBG untuk nelayan ini sudah dilaksanakan sejak  tahun 2016. Disebutkan, hingga tahun 2019  didistribusikan  60.859 unit paket konversi di 93 kabuoaten dan kota. Kemudian di  tahun 2020 diprogramkan  25.000 unit dengan target 42 kabupaten kota. Sedangkan di 2021, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit di 20 provinsi.

“Kita ingin nelayan-nelayan ini seperti di tempat lain lebih modern dalam penggunaan bahan bakar. Lewat konversi ini ke depan produktivitas nelayan akan lebih meningkat dan lebih maksimal,” terangnya.(02)

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020