
JAKARTA (27/8-2021)
Mantan Bupati Kutim Ismunandar dan mantan Ketua DPRD
Kutim, Ec UR Firgasih, secara bersamaan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Tanggerang. Pemindahan pasangan suami istri ini, setelah putusan
majelis hakim Pengadilan Tipikor Samarinda, yang memovis bersalah keduanya dalam kasus grativikasi atas proyek di Kutim, berkekuatan hukum tetap.
Plt
jurubicara KPK, Ali Fikri, menerangkan Kamis
(26/8) Tim Jaksa Eksekusi telah selesai
melaksanakan putusan Pengadilan Tipikor pada PN Samarinda Jo Putusan Pengadilan
Tipikor pada PT Samarinda tanggal 3 Juni 2021 atas nama Terpidana Ismunandar
dan Terpidana Encek Unguria Riarinda Firgasih, dengan cara terpidana Ismunandar dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Tangerang untuk menjalani pidana penjara selama 7 tahun dikurangi selama masa
penangkapan dan berada dalam tahanan.
Sementara
terpidana Encek Unguria Riarinda Firgasih, lanjut Ali Fikri, dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
A Tangerang untuk menjalani pidana penjara selama 6 tahun dikurangi selama masa
penangkapan dan berada dalam tahanan.
Disebutkan, terhadap
Ismunandar, selain dihukum 7 tahun penjara, diwajibkan membayar pidana denda sebesar Rp500 juta
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan
pidana kurungan selama 6 bulan.
Selain itu, membayar uang pengganti sebesar Rp27,4 miliar paling lama dalam waktu 1 bulan sesudah
putusan ini berkekuatan hukum tetap. “Jika tidak membayar maka harta bendanya
disita dan dilelang oleh Jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut dengan
ketentuan apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi maka
dipidana dengan pidana penjara selama 3 tahun,†sebut Ali Fikri seraya
menambahkan terhadap Ismunandar mendapat
hukuman tambahan berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik
selama 5 tahun sejak selesai menjalani pidana penjaranya.
Terhadap
istrinya, EUR Firgasih, dijelaskan,
selain dihukum 6 tahun penjara diwajibakn membayar pidana denda sebesar
Rp300 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti
dengan pidana kurungan selama 5 bulan.
Selain itu, membayar uang pengganti sebesar Rp629,7 juta paling lama dalam waktu 1 bulan, Jika tidak membayar sejumlah harta bendanya
disita dan dilelang oleh jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut dengan
ketentuan apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi maka
dipidana dengan pidana penjara selama 1 tahun.
“EUR Firgasih
juga diberikan hukuman tambahan berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam
jabatan publik selama 5 tahun sejak selesai menjalani pidana penjaranya,â€
katanya.
Seperti
diketahui, Ismunandar dan EUR Firgasih ditangkap KPK awal Juli tahun lalu karena menerima suap dari
berbagai proyek yang dilakukan di Kutai timur. Dalam OTT itu, sejumlah uang dan
dokumen ditemukan KPK.(SK12)
Berita Lainnya

Warga Kutim Pilih Pemimpin Lagi, Banyak Belum Terima C6
SANGATTA (9/12-2020)Sebanyak 231.811 orang warga Kutim hari ini menentukan pilihan akan pemimpin mer ....
- editor@ivan
- 09 Des 2020
- 545

Berkat KUD, PADES Tepian Langsat Capai Rp600 Juta
SANGATTA (27/11-2020)nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Men ....
- editor@ivan
- 27 Nov 2020
- 827

Kutim Siap-Siap Jika Masuk Level 4
SANGATTA (23/7-2021)Naiknya kasus Covid 19 di Kutim, bahkan bakal memenuhi kreteria masuk level 4. B ....
- editor@ivan
- 23 Jul 2021
- 521

Membedah Dakwaan Kasus Gratifikasi Pejabat Kutim (3) : Sepengetahuan Ism, EUF menerima uang dari DA
DA - seorang pengusaha muda di Sangatta dan yang kini sedang menanti putusan Majelis Hakim PN Tipiko ....
- editor@ivan
- 25 Nov 2020
- 681

Lapor ke KSAD, Pangkat Danrem Naik Menjadi Brigjen
JAKARTA (6/4-2022)Tanda pangkat dipundak, Danrem 091 AjiSuryakesuma Samarinda Dendi Suryadi, sejak n ....
- editor@ivan
- 06 Apr 2022
- 671