Kutai Timur

Catatan ke Turki (10) : Di Kawasan Sultanahmet Tak Ada Bangunan Melampaui Bangunan Bersejarah

Catatan ke Turki (10) :  Di Kawasan Sultanahmet Tak Ada Bangunan Melampaui Bangunan Bersejarah Tampak bangunan di kawasan Sultanahmet yang umumnya rendah-rendah meski hotel

SEBAGAI pusat wisata di Istanbul, kawasan Sultanahmet sangat terbuka bagi wisatawan, tempat-tempat tujuan wisatawan di daerah ini bisa diakses dengan mudah. Tak heran, sebagai daerah wisata utama di kawasan ini banyak hotel berdiri dari yang tarif murah hingga mahal.

               Namun banyak wisatawan untuk menghemat biaya, mereka menginap di daerah jauh yang Sultanahmet, pasalnya tarif hotel di luar Sultanahmet jauh lebih murah. Hanya saja, untuk menjaga nilai sejarah bangunan yang ada di Sultanahmet, pembangunan hotel dilarang melebihi ketinggian bangunan sejarah yang ada, karenanya ketinggian hotel paling banter 4 lantai.

               Jauh berbeda dengan di Istanbul Bagian Asia atau Taksim, banyak hotel baru dengan ketinggian lebih dari 4 tingkat. Meski tingginya hanya 4 lantai, namun tarif kamar berbeda-beda terutama kamar yang ada jendela dan pemandangannya Masjid Sultan Ahmet atau Hagia Sophia.

               Keuntungan jika menginap di kawasan Sultanahmet, kita bisa dengan mudah ke obyek wisata lainnya selain itu KRL yang melintas dan berhenti di stasiun Sultanahmet, semua jurusan. Dari stasiun, kita bebas mau jalan-jalan ke obyek wisata di Sultanahmet termasuk ke Grand Bazzar – pusat belanja terbesar dan ternama di Istanbul.

               Selain itu, di kawasan ini banyak sekali restoran atau rumah makan demikian pula dengan toko cendramata. Untuk rumah makan dan toko cendramata, semua menerapkan pembayaran dengan mata uang Turki yakni Lira Turki, hebatnya bisa menggukan kartu debet.

               Mudahya bertransaksi di Istanbul atau Turki, membuat wisata kita terasa nyaman dan aman, karena tidak ribet dengan harus membawa uang kemana-mana yang buntutnya khawatir hilang atau tercecer. “Disini aman, uang Lira bisa, debet juga bisa,” kata Ibrahim seorang pedagang cendramata.(bersambung/syafranuddin)

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020