Kutai Timur

atatan berburu pahala di akhir  ramadhan 2025  (6)sakit dan puasa di tanah suci terasa nikmatnya, waktu buka lama sekali.

atatan berburu pahala di akhir  ramadhan 2025  (6)sakit dan puasa di tanah suci terasa nikmatnya, waktu buka lama sekali. saya dalam keadaan sakit berada di masjid nabawi menanti buka puasa.

 puasa di  tanah suci memang luae biasa ibarat makanan inilah paling lezat dan pasti menyenangkan  disisi lain makanan dan minuman tersedia bebas, tapi malu jika makan meski sesama jemaah sudah memashami jika keadaan kita sakit.

itulah yang dialami kebanyakan jamaah termasuk saya ketika berada di madinah tiba-tiba kesehatan saya drop bdan panas dan flu berat serta batuk  kemungkinan akibat kelehan selama di  makkah.  sebagian jamaah menyebut inilah penyakit di                 tanah  suci  ;        

hanya unta dan tiang listrik yang ngak batuk di                                                     madinah,’ kata ustads sofyan ktika kami nongkrong di sebuah rumah makan khas  indonesia sepulang tarawih di masjid nabawi.

meski dalam keadaan demam tibggi, tak bisa makan dan minum kecuali obat jadi sebenarnya hitung-hitung tetap saja puasa. meski demikian ibadah tetap dilaksanskan di masjid  nabawi syukurnya tempat menginaap tak jauh dari  masjid  nabawi.

bekal tekad untuk meraih ridho allah  swt, dalam keadaan badan tak sehat sy tetap berjuang untuk dapat shalat di  masjid  nabawi. saat shalat subuh tantangan terberat adalah melawan cucaca dingin dan angin yang benar – benar tak bersahabat, syukur karena semangat tinggi dan karena           Allah swt, semua tantangan bisa dilewati. meski sepulang shalat  langsung kembali bersembunyi di balik selimut alias tidur lagi seraya menahan rasa sakit yang mendera.

dalam keadaan sakit ini macam- macam tawaran makanan datang silih bergantian untung saja karena nga ada nafsu semua ditolak sehingga bisa bertahan hingga magrib. hitung =hitung ngak bisa makan juga meski teman= teman satu kamar mengerti saya sakit tapi malu juga kalau makan jadi lebih baik tetap puasa meski sahurnya hanya obat demam saja.

karena itu menanti magrib benar-benar terasa lama sekali. itupun ketika buka yang dimakan hanya obat sementara untuk makan malam baru bisa setelah shalat isya hingga pukul 22.00  sesusi dengan kebijakan hotel. untuk beli kebanyakan rumah makan tutup dan baru buka setelah isya. kecuali toko-toko kecil yang menjual kue, kurma serta minuman kemasan yang saya hindari karena dapat memicu batuk tambah parah.(bersambung/ sdn )

 

 

 

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020