Kalimantan Timur

Saat Berkunjung ke Kampung Kopi Luwak Prangat Baru, Wagub Optimis Ekspor  

Saat Berkunjung ke Kampung Kopi Luwak Prangat Baru, Wagub Optimis Ekspor    wagub seno aji mengamati hasil perkebunan kopi di perengat kukar(.Foto: Arief Murtadha

SAMARINDA (25/5).

Peluang ekonomi baru Kaltim terhampar dari kebun kopi. Dari Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru Kecamatan Marangkayu Kutai Kartanegara asa tinggi itu terhampar.Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji SAAT berkunjung ke lokasi yang berada di Km 60 Jalan  Samarinda-Bontang, AHAD (25/5)mengaku  kagum DENGAN PERKEBUNAN KOPI DI KM PERENGAT BARU.

"Saya s senang dantertarik. Mudah-mudahan ke depan, Kopi Luwak Prangat Baru ini bisa menjadi identifikasi salah satu kopi di Indonesia, setidaknya membanggakan Kutai Kartanegara," kata Wagub Seno Aji seusai meninjau kebun dan menikmati seduhan Kopi Luwak Prangat Baru, ahad kemarin

 

Melihat potensi yang luar biasa di perangat baru, Wagub Seno Aji menyarankan segera dibentuk satu komunitas dan klaster perkebunan kopi di Kalimantan Timur.               “Klaster baru ini akan menjadi brand image bagi Kaltim sebagai penghasil kopi liberika terbaik di Indonesia. Saya sangat optimis dengan pengelolaan yang baik, kopi Kalimantan Timur akan mampu dikembangkan menjadi raja kopi nasional,”sebutnya.

Ia mengungkapkan, kopi dari perengat baru ini buahnya  lebih besar dan rasanya bagus. Mudahan ini bisa terus dikembangkan dan disempurnakan agar menjadi kopi identik Kaltim seperti komoditas lainnya, sehingga bisa kita pasarkan ke luar Kaltim hingga ke luar negeri," harapnya.

Iapun menaruh harapan kepada perusahaan di sekitar perkebunan untuk peduli dan mengembangkan dukungannya melalui program  CSR. “Pemprov Kaltim akan bantu mungkin untuk penyiapan bibit kopi dari sini dan pemupukannya," Ungkapnya seraya menambahkan Pemprov  siap bersama petani untuk memastikan petani kopi bisa benar-benar digdaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara Sunggono mengakui Marangkayu merupakan wilayah pengembangan industri Kukar yang sudah disiapkan dalam RTRW kabupaten Kukar."Perkebunan kopi tidak masuk  hilirisasi dalam RPJMD, tapi karena prospek sangat menjanjikan, Pak Bupati memberi perhatian. Bahkan beliau sudah 15 kali datang ke Kampung Kopi Luwak ini," sebut Sunggono.

“Di Kukar sendiri, ada sekolah yang secara khusus menyiapkan program pengembangan kopi, mulai dari menanam hingga menyajikannya, yakni SMK 2 Sebulu,” bebder Sungono.

Ketua Kelompok Tani Kampung Kopi Luwak Rindoni menjelaskan areal mereka saat ini mencapai 35 hektare. Dari luasan itu tidak seluruhnya ditanami kopi. Sebab tanaman kopi membutuhkan tanaman tumpang sari lainnya, seperti tanaman buah dan karet. Tanaman ini sangat diperlukan untuk ekosistem luwak. “Produksi murni dari kopi luwak ini mencapai Rp5 juta per kg. Untuk kopi proses merek Honey, Natural dan Full Whoase harganya berkisar Rp800 per kg," terang Rindoni. Di kebun mereka saat ini telah dikembangkan penanaman kopi liberika dengan nama Doni 1, Doni 2 dan Doni 3.

Dalam pertemuan yang diikuti Kepala Desa Prangat Baru Fitriati, Kepala Desa Prangat Selatan Sarkono dan Pj Kepala Desa Makarti Aris Bintoro. Dibahas berbagai persoalan.

Dalam kunjungan sehari nya itu, Wagub Seno Aji juga sempat meninjau rest area Odah Singgah Prangat Baru yang dibangun dengan dukungan CSR sejumlah perusahaan .(sul/her/adpimprovkaltim)

 

 

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020