Agama

Jelang Wukuf, Makkah dan Sekitarnya Mendung

Jelang Wukuf, Makkah dan Sekitarnya Mendung Bus - bus yang akan membawa jamaah 60 ribu jamaah haji tahun 2021 dari Makkah ke Mina atau Arafah.(Foto Ist)

SANGATTA (19/7-2021)

Menjelang wukuf jamaah haji tahun 2021 di Arafah, kondisi Kota Makkah dan sekitarnya, mendung. Kondisi ini membuat jamaah yang berada di Arafah dan Mina, merasa nyaman karena cuaca sejuk.

Haji Muhammad Kurdi warga Indonesia dalam vlog Kang Irlang saat live streaming dari Makkah, Senin (19/7) atau 9 Dzulhijah 1442 H menyebutkan kondisi Makkah sedikit lengang  namun puluhan bus yang berstiker khusus telah menuju Arafah. “Setiap bus jumlah penumpangnya terbatas yakni paling banyak 20 orang dari kapasitas 50 orang, bus yang menuju Arafah semua bagus – bagus,” terang Kurdi yang melaporkan di salah satu jalan di Makkah.

Seperti diberitakan, menjelang wukuf sebanyak  60 ribu Calon Jamaah Haji (CJH) Tahun 2021, Ahad (18/7) mulai berkumpul di sejumlah kantor travel atau penyelenggaran ibadah haji. Mereka sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi atau pukul 15.00 Wita diantar ke Mina untuk bermalam menanti waktu Arafah yang dilaksanakan setelah shalat zuhur.

Dari 60 ribu jamaah yang mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji di tahun kedua pandemic Covid 19 ini terdapat 327 orang warga negara Indonesia. “WNI yang berkesempatan naik haji tahun ini selama ini sudah tinggal di Arab Saudi terutama di Makkah, Madinah dan Jedah,” terang Abdurahman – contributor Swara Kutim.co di Makkah.

Semua jamaah haji  masuk Arafah dan Mina , disebutkan semuanya sudah mengenakan ihram. Memang suasana pemberangkatannya tidak sama di Indonesia, karena jamaah haji nantinya akan melaksanakan rangkaian  ibadah haji selama  5 hari. 

 Arafah merupakan kawasan penting bagi jamaah haji. Bagi jamaah haji yang tidak ke Arafah, tidak sah ibadah hajinya. Pada 9 Zulhijah, semua jamaah wajib melakukan wukuf  yang merupakan hari  istimewa karena   Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.

Karenanya jamaah haji yang sedang sakit berat tetap dibawa ke Arafah untuk melakukan safari wukuf meski hanya beberapa menit. Tak  heran, di musim haji kawasan Arafah dipadati sekitar 3 juta jamaah yang mengenakan ihram,apapun suku bangsanya. Tak heran Arafah yang sudah mulai hijau seperti ketika waktu wukuf  seperti permadani warna putih terhampar luas.

Selama wukuf, jamaah   memperbanyak ibadah baik shalat, membaca Al-Quran, zikir  dan berdoa hingga waktu maghrib. Banyak keistimewaan wukuf, karena  itu penting bagi jamaah haji untuk berada di tempat yang berada 25 Km dari Makkah ini. “Wukuf tidak bisa diwakilkan, karenanya yang sakit harus dibawa sementara melontar jamarat bisa diwakil,” Haji Rusdi dari Kementrian Agama Kutim.

  Sementara ummat Islam yang  tidak melaksanakan haji, terangnya, pada saat hari Arafah disunnahkan untuk melaksanakan Puasa Arafah saat tanggal 9 Zulhijah. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW menyatakan puasa hari Arafah itu menghapus dosa 2 tahun yaitu 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.(SK01/SK03)


editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020