Kalimantan Timur

Isran : Edward Itu Santun, Ramah dan Menghargai Orang Lain

Isran : Edward Itu Santun, Ramah dan Menghargai Orang Lain Almarhum Edward Azran

SANGATTA (10/11)

Edward Azran (59) seorang pemikir, dalam  bergaul santun dan sangat menghargai pendapat orang lain. Banyak pemikirannya dituangkan kepada Pemkab Kutim bahkan Kaltim, terutama dalam masalah perekonomian.

Penilaian itu, dikemukakan Gubernur Kaltim Isran Noor ketika ditanya Swara Kutim.com. Dalam pandangan Isran, mantan dosen Unikarta Tenggarong ini mempunyai pemikiran cemerlang tentang Kutim terutama dalam membangun dan mensejahterakan rakyat Kutim. “Sebagian besar, konsep pembangunan Kutim itu lahir dari pemikiran Edward, saya mengenal betul sosok Edward,” ujar Isran Noor yang berulang kali mendoakan almarhum.

Isran menyebutkan ia mengenal Edaward bukan karena sama-sama bertugas di Kutim baik sebagai pejabat Pemkab, tetapi sama-sama menempuh pendidikan di Unmul meski berbeda fakultas. “Kepergian Edward bukan Kutim saja kehilangan tetapi Kaltim, ia salah anak emas Kaltim yang mempunyai gaya khas yakni santun, ramah kepada siapapun serta menghargai pendapat orang lain meski berbeda dengan pendapatnya,” ungkap Isran Noor seraya berdoa agar Edward diterima Allah SWT dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

DR Edwrad Azran (59), Selasa (10/11) dinihari tadi  meninggal dunia. Pria yang sudah mengabdi 21 tahun di Kutai Timur ini, menghembuskan nafas terakhir karena sakit terpapar virus Corona sejak sebulan lalu.

Keterangan yang dihimpun, sejak awal Oktober lalu, pria kelahiran Tenggarong ini terus menjalani perawatan di RSU AM Parikesit Tenggarong, setelah diketahui positif terpapar Corona. Tidak Almarhum saja, diketahui anak dan istrinya juga terpapar virus yang belum ada obatnya ini.

Edward Azran yang digadang-gadang layak memimpin Kutim ini, merupakan salah satu pencetus pembentukan Kutim, Kutai Barat dan Kota Bontang. Melalui tangannya, rumusan akademik pembentukan Kutim,Kubar dan Bontang dibuat dan menjadi ajuan Pemkab Kutai untuk mengusulkan pemekaran Kutai pada tahun 1999 lalu.

Edward selama bertugas di Kutim pernah memangku sejumlah jabatan diantaranya Asisten Administrasi Umum Setda Kutim, Kadis Perindag, dan Kepala Bappeda bahkan jabatan Kepala Bappeda beberapa kali dijabatnya. 

Proses pembangunan Kutim selama ini, diakui tidak lepas dari pemikiran Edward Azran yang berpengalaman dan berwawasan luas. Tak heran, banyak pihak mengangumi jika ia naik podium menyampaikan sambutan semua terkesima dengan sambutannya yang lemah lembut, jelas dan tertata baik. 

Pengemar olahraga bulu tangkis ini, menurut mantan stafnya merupakan sosok ayah yang menyangi keluarga. Disela-sela kesibukannya sebagai pejabat dan Komisaris BPR Kutim, perhatian akan keluarganya tak kurang demikian pula dengan staf-stafnya. “Yang kami ingat selalu, Pak Edward selalu mengingatkan kita untuk shalat jika waktu shalat tiba,” ungkap sejumlah pegawai Pemkab Kutim yang pernah dipimpin Edward.(08)


editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020