
SANGATTA (30/7)
Tugas seorang anggota pemadam
kebkaran di Kutim akhir-akhir ini
bertambah tidak saja menangani api tetapi bertamabah bantuan khusus kepada
masyarakat yang mengalami kecelakaan seperti tangan terjepit termasuk ancaman
binatang berbahaya seperti ular berbisa, tawon, buaya yang kerap menganggu
kenyamanan warga masyarakat.
Demikian yang dilakukan tiga
petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kutai Timur
(Kutim) yang bertugas di Pos Jaga Jalan Cendana. Mereka mendapat panggilan ibu Nana
warga jln APT Pranoto gang sawito sangatta utara yang merasa terganggu
kehadiran seekor biawak sepanjang satu
meter yang masuk ke pekarangan rumah selasa
(30/7) lalu,sehingga ia segera menelepon
damkar kutim.
Mendapat telepon ibu Nana yang mengaku panik melihat biawak yang awalnya
dikira buaya.Riduan bersama 2 rekannya segera ke rumah ibu Nana dengan membawa
peralatan untuk menangani hewan liar dan buas.
Karena pengsalamaN Riduan dan
rekannya tak butuh lama berhasil menaklukan tamu tak diundang ibu Nana ini. “proses
pengkapannya tak sampai 30 menit, mereka begitu cekatan untuk mengamankan
biawak itu yang sempat meronta-ronta ketika ditingkjap,” ujar Ibu Nana.
Biawak yang diduga kerap
menyerang hewan ternak warga ini,ujar ibu Nana langsung dievakuasi tim Damkar
kutim untuk dilepasliarkan di lokasi yang jauh dari permukiman warga.“Saya
sangat berterima kasih kepada petugas Damkar, khususnya Pak Riduan dan
teman-temannya. Cepat sekali mereka datang dan langsung bertindak,” ujar Ibu
Nana.
Respons cepat di luar tugas utama
itu mempertegas fungsi kemanusiaan Damkar Kutim. Bahwa mereka bekerja tanpa
mengenal waktu, dan bahwa keberadaan mereka menyimpan arti lebih dari sekadar
sirene dan semprotan air bertekanan tinggi.“Kami siap membantu masyarakat kapan
saja. Tidak semua panggilan harus soal api, yang penting ada warga butuh pertolongan,”
ujar Riduan dengan seragam birunya seraya merendah.Dengan aksi tanggap semacam
ini, tak heran jika kepercayaan publik terhadap Damkar Kutim terus tumbuh.
Sebuah bukti kecil, namun bermakna besar, bahwa keberadaan mereka benar-benar menyatu
dengan denyut kehidupan masyarakat. (sdn)
Berita Lainnya

Pelantikan Kepala Daerah Diundur
SAMARINDA (16/2-2021)Pengambilan sumpah dan pelantikan Bupati / Walikota terpilih pada Pilkada Tahun ....
- editor@ivan
- 16 Feb 2021
- 1100

Kasmidi : Pilkades Harus Sukses Mesiki Pandemic Covid 19
SANGATTA (6/4-2021)Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang berharap Pemilihan Kepala Desa (P ....
- editor@ivan
- 06 Apr 2021
- 587

Tidak Boleh Ada Pesta di Malam Tahun Baru
SANGATTA (26/12-2020)Malam pergantian tahun, Kamis (31/12) nanti akan diawasi Polres Kutim lebih ket ....
- editor@ivan
- 26 Des 2020
- 486

1 Calhaj dari Kukar batal berangkat karena sakit
BALIKPAPAN (9/5)satu orang calon haji asal kutaikartanegara gagal berangkat karena sakit. calhaj kuk ....
- editor@ivan
- 09 Mei 2025
- 88

Intoniswan :Â Berhenti Berdebat Soal COVID19 dan PPKM, Corona Itu Ada
SAMARINDA (13/7-2021)Ketua Forum Komunikasi Penyintas Covid1919 Kaltim mengingatkan sudah saatnya ma ....
- editor@ivan
- 13 Jul 2021
- 575