Kutai Timur

 Mental Remaja PPGT Elim Sangatta ditempa  di teluk lombok

 Mental Remaja PPGT Elim Sangatta ditempa  di teluk lombok  Mental Remaja PPGT Elim Sangatta ditempa  di teluk lombok

SANGATTA (31/7)

Pantai Teluk Lombok yang terkensal keindahan alam baharinya,  tak hanya mengikis pasir pantai, tetapi  menjadi tempat pembentukan jati diri 60 remaja persekutuan pemuda gereja toraja (ppgt) jemaat elim sangatta. pembentukan jati diri yang digelar melalui kegiatan “bina sambut” digelar 2 hari sejak pada 26 juli 2025 lalu.”mereka menapaki jejak awal sebagai bagian dari komunitas pemuda gereja, setelah sebelumnya menempuh masa kanak-kanak di sekolah minggu,” kata pendeta yohanis sabang sebagai  ketua majelis jemaat Elim Sangatta.

Bina sambut, urainya  bukan sekadar seremoni transisi.Kepada  peserta yang rata-rata masih remaja,  Yohanis menekankan pentingnya iman yang kokoh dan karakter yang teruji bagi para remaja dalam menghadapi derasnya arus perubahan zaman. “remaja adalah tulang punggung gereja karenanya mereka di masa remaja  harus mengenal diri, memiliki karakter kristiani, dan mampu menolak arus negatif dunia,” ujarnya yohanis  semangatsaat membuka kegiatan.

Yohanis yang juga  panitiapenyelenggara  menerangkan  selama dua hari peserta mengikuti kegiatan yang cukup  padat namun menyentuh seluruh aspek pembinaan remaja mulai spiritualitas, psikologi perkembangan, dan penguatan organisasi. pada sesi pembekalan, peserta mendapatkan materi utama bertajuk “mengenal diri dan karakter remaja” yang disampaikan oleh yuliana kalalembang,dari pengurus Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) klasis Kutai Timur.

Yuliana yang kesehariannya menjabat kepala Bidang Keperawatan RSU  Kudungga Sangatta menyebutkan masa remaja merupakan  masa transisi penuh gejolak emosional, pencarian identitas, serta pengaruh kuat lingkungan dan media sosial. karakteristik remaja seperti pertumbuhan fisik dan seksual, perkembangan kognitif, serta sensitivitas terhadap kelompok sebaya. tak kalah penting, ia memetakan permasalahan remaja modern, mulai dari krisis identitas, tekanan akademis, perundungan, kecanduan gawai, hingga gangguan kesehatan mental.

“remaja harus belajar mengenali dirinya terlebih dahulu sebelum mampu berkontribusi bagi masyarakat. jangan biarkan mereka tumbuh tanpa arah. gereja harus hadir, mendampingi,” tegas yuliana dalam materinya.

selain itu, peserta juga dikenalkan pada nilai-nilai spiritual dengan meneladani karakter kristus, seperti kasih, kesabaran, kerendahan hati, keadilan, pengampunan, dan kesetiaan. materi ini menjadi pondasi penting untuk membangun remaja yang tegar secara mental dan rohani, serta siap menghadapi tantangan menuju indonesia emas 2045.

Kegiatan bina sambut yang mendapat dukungan jamaat Elim ini juga diisi dengan ibadah reflektif serta sesi permainan atau games yang memupuk kerja sama tim, kreativitas, dan kepemimpinan. agendakegiatan mirip out bond ini dirancang dan dilaksanakan oleh pengurus ppgt jemaat elim sangatta, yang secara penuh mengambil peran sebagai fasilitator pembinaan,”tandas Yohanis seraya menegaskan bertujuan untuk menyambut dan mempersiapkan anak-anak sekolah minggu yang kini menjadi bagian dari ppgt. membekali remaja dengan pemahaman tentang karakter, permasalahan khas remaja, serta penguatan iman. serta mengenalkan struktur dan peran organisasi ppgt, sehingga peserta siap terlibat aktif dalam pelayanan gereja.

 diharapkan bisa menciptakan remaja yang mengenal dirinya, memahami tantangannya, dan bertumbuh sebagai pribadi yang tangguh, setia, dan membawa damai. teluk lombok menjadi ruang sakral. bukan hanya tempat berkemah, tetapi juga tempat ditempa menjadi tegar,”sebut yohanis(sdn)

editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020