Kutai Timur

Bahrani : Vaksin Yang Datang Sudah Diuji Klinis

Bahrani : Vaksin Yang Datang Sudah Diuji Klinis Bahrani : Vaksin Yang Datang Sudah Diuji Klinis

SANGATTA (5/1-2021)

Vaksinasi  Covid-19 terus dikampanyekan pemerintah kepada masyarakat agar  masyarakat  tidak takut divaksin, terlebih saat ini beredar beragam kabar terkait Covid 19. 

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, menegaskan pemerintah tidak sembarangan bersikap terkait pengadaan vaksin covid 19.  “Rencana pemberian vaksin juga sudah melewati uji klinis dan kepastian keamanan serta kemanjurannya,” terangnya.

Dikatakan, keputusan pemerintah untuk menggunakan vaksin asal Cina karena sudah melalui beberapa tahapan. “Jika sudah diputuskan  vaksin yang datang di Kaltim  sudah bisa digunakan, tentu  sebelumnya dilakukan berbagai macam kajian sehingga bisa dipastikan aman,” sebutnya.

Namun ia membenarkan, ada  informasi salah atau hoax yang membuat sebagian masyarakat enggan untuk divaksin. Bahrani berharap,  masyarakat tidak mudah terprovokasi berita hoax. “Vaksin yang sudah beredar, telah dipastikan keamanannya, kami di Dinas Kesehatan  sudah mengetahui bahwa vaksin itu adalah salah satu bagian dari penanggulangan pandemi wabah virus corona, selain tiga M,” bebernya.

Bahrani berharap vaksin yang bakal diterima Kutim dalam beberap[a hari kedepan ini, benar-benar efektif seperti diberitakan di luar negeri yang tingkat keefektifannya mencapai 91 persen.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac-  China merupakan  vaksin berjenis inactivated vaccine. Secara singkat inactivated vaccine adalah vaksin menggunakan versi lemah atau inaktivasi dari virus untuk memancing respons imun.

Vaksin inactivated memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu untuk mendapatkan imunitas berkelanjutan terhadap penyakit. Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo dalam keterangannya kepad wartawan menyebutkan,  virus yang disuntikkan ke manusia dalam keadaan utuh namun  telah dirusak atau dimatikan secara genetik dengan bahan kimia, suhu panas atau radiasi.

Sehingga ketika disuntikkan ke manusia tak timbulkan masalah karena materi genetik sudah rusak sehingga tak bisa bereplikasi. “Karena utuh protein spike ini bisa jadi pembelajaran manusia benda asing yang harus dilawan," bebernya.

Vaksin buatan Sinovac sudah uji coba Fase III di Brasil, sementara di Indonesia, Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac agar Bio Farma bisa memproduksi vaksin yang bernama CoronaVac sehingga uji klinis fase III juga  dilakukan di Indonesia.(sK03)


editor@ivan

Penulis Sejak 01 Nov 2020