SANGATTA (2/12-2020)

Pembangunan di Kutim masih jauh dari harapan, bahkan tertinggal dengan daerah lain. Aji Mirni Mawarni – anggota DPD RI asal Kaltim mengungkapkan  saat ia bertandang ke Muara Ancalong, Muara Bengkal, Batu Ampar dan Rantau Pulung, belum lama ini, kondisinya belum mengalami  perkembangan signifikan terutama infrastruktur.

“Saat reses di Kutai Timur saya mengunjungi  Muara Ancalong, Muara Bengkal, Batu Ampar dan Rantau Pulung, hasilnnya  warga merasakan apa yang diharapkan masih jauh dari harapan. Padahal, SDA Kutim selama ini sudah banyak memberikan kontribusi bagi negara. Bahkan berdasarkan data yang dia miliki, pada 2019 lalu Kaltim sudah menyumbang sebanyak Rp630 Triliun  ke pusat,” ungkap mantan Dirut PDAM Tirta Tuah Benua Kutim ini.

Iapun menyebutkna, dari jumlah kontribusi Kaltim,  yang kembali ke  Kaltim hanya 4  persen  atau sekitar Rp16 Triliun per tahun. Dengan demikian, sekitar 20-30 persen uang yang beredar di Indonesia  berasal dari Kaltim. “Kaltim itu urutan kedua yang paling besar porsinya menyumbang uang ke negara,” sebut wanita yang akrab disapa Mawar ini.

Agar pembangunan bisa merata dan dirasakan masyarakat Kaltim terutama Kutim, ia mengakui perlu perjuangan lebih dari para wakil rakyat Kaltim  yang kini bertuas pusat agar pembangunan di Kaltim bisa sesuai harapan banyak pihak. 

Ia mengakui, kemampuan wakil Kaltim di parlemen yang beberapa orang yang mengenal dan mengetahui kondisi Kaltim, bukan hanya Balikpapan dan Samarinda saja tetapi  hingga pedalaman.   “Sekarang ini sudah nggak mungkin kita teriak-teriak Otsus  dan dana perimbanga, sekarang ini  Kaltim  dituntut kreatif dan mau berjuang untuk memperjuangkan kepentingan daerah, termasuk menangkap peluang yang ada,” bebernya.(sK02)